Iklan Infeed Above

Mengenal Lebih Dekat Tentang Metering Pada Kamera DSLR



Cetak Foto Kanvas Murah - Definisi mengenai teknik metering dalam fotografi merupakan proses mengukur pencahayaan agar menghasilkan foto yang baik secara teknis. Secara umum, kamera harus “diperintah” untuk melakukan pengukuran pencahayaan oleh pemotret dalam berbagai pilihan tindakan. Pilihan tindakan itulah yang disebut metering dengan metode matrix, center weight, dan spot.

Metering sebenarnya sangat kecil porsinya dalam sebuah foto karena ada 3 faktor yang lebih dominan, yaitu: komposisi, angle dan moment. Walau porsinya kecil dan bisa dikoreksi dalam batas tertentu, metering merupakan pintu masuk ke sebuah foto. Kesalahan metering yang masih bisa dikoreksi dengan baik adalah: kalau over maksimal 1 stop, kalau under kadang masih bisa 2 stop.

Proses metering dimulai dengan membaca buku manual kamera. Kuasai tombol-tombol dan bagian yang berhubungan dengan metering ini. Metering akan sangat mudah kalau pemandangan yang akan dipotret cahayanya rata, artinya tak ada yang terang banget dan tidak ada yang gelap banget.

Kegiatan metering mulai dilakukan dengan memilih metoda apa yang akan dipakai. Secara umum, ada 3 macam cara metering. Namun di kamera-kamera yang baru, ada beberapa metoda tambahan yang sebenarnya cuma variasi yang 3 itu.

Metoda metering pertama adalah Matrix atau Average atau Evaluative, yaitu mengukur area pemotretan dengan merata-ratakan cahayanya. Metering Evaluative menganalisa seluruh bidang yang difoto lalu membuat kesimpulan. Beda kamera ada beda hasil, walau bedanya sedikit.

Metoda metering kedua adalah Center Weight (CW). Kalau Evaluative merata-rata seluruh permukaan foto, CW hanya sekitar 40 persen bagian tengah.

Metoda metering ketiga adalah Spot. Secara umum, metode spot tidak praktis untuk memotret cepat. Sebaliknya, metode matrix relatif paling aman untuk memotret secara umum asal kalian selalu siap dengan kompensasi.

Saat memotret, kalian harus melakukan metering pada area yang akan dipotret. Untuk hasil akurat, pakai SPOT ke daerah yang kira-kira secerah gray 18 persen. Cara metering ini hanya bisa dilakukan kalau tak buru-buru, misalnya motret matahari terbit/tenggelam. Cara metering paling cepat adalah dengan EVALUATIVE, dibutuhkan kecerdasan dan pengalaman untuk melakukan kompensasi tersebut.

Jadi, metering itu adalah soal memilih metodanya dan kompensasinya. Setelah dapat, mau otomatis atau manual tak ada bedanya. Masalah kompensasi dalam metering, coba lihat tombol bertanda plus garis miring minus. Kompensasi minus dalam metering, kalian lakukan kalau rata-rata kecerahan yang kalian potret lebih gelap daripada gray 18%. Demikian pula sebaliknya. Kalau area yang kalian potret “rasanya” lebih terang daripada gray18%, metering yang kalian kompensasi PLUS.

Memotret secara umum melakukan metering dari pantulan cahaya yang kembali ke kamera. Tapi pengukuran metering terbaik adalah dengan mengukur cahaya langsung dari sumbernya dengan lightmeter lepas (Mamiya, Seconic dll).

Untuk memotret landscape, kalian bisa pakai spot, ukur di daerah yang kira-kira gray 18% atau pakai EVALUATIVE dengan kompensasi rata-rata 0,3 stop. Untuk pemotretan panggung, pakai EVALUATIVE, dengan kompensasi dari minus 1 stop sampai 3 stop.

Tambahan : Zona System adalah sistem pembagian wilayah “kecerahan” sebuah foto. Hubungannya dengan metering agak jauh.

Demikian ulasan tentang metering pada kamera dslr , semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian.
HALAMAN SELANJUTNYA:



0 Response to "Mengenal Lebih Dekat Tentang Metering Pada Kamera DSLR"

Posting Komentar